Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.“ ( Yohanes 4:23-24 )
A. APAKAH PENYEMBAHAN ITU?
1. Penyembahan
adalah sesuatu yang mengalir dari hati kita, yang lahir dari satu
hubungan yang erat dengan Tuhan karena kita mengasihi Tuhan.
2. Bapa mencari
penyembah yang benar. Karena kalau penyembahnya hidup benar, maka
penyembahannya juga pasti benar. Memiliki Gaya hidup menyembah.
3. Penyembahan itu adalah satu hubungan kasih seperti Bapa mengasihi anakNya.
Rom 8:14-16
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu
tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi,
tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh
itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama
dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
4. Menyembah dalam Bapa harus menyembah dalam Roh, maksudnya menyembah harus dipimpin Roh dan harus berbahasa Roh.
1 Kor 14:14, 15
Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa,
tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Jadi, apakah yang harus kubuat?
Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal
budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan
menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.. Allah bersemayam di atas
puji-pujian umatNya.22:4.
5. Menyembah dalam kebenaran.
Kita menyembah Allah dalam keadaan hidup yang benar. Di gunung Tuhan ada otoritas Tuhan.
Maz 24:3-4
Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh
berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni
hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak
bersumpah palsu. Karena itu raja Daud tidak perlu merasa malu menyembah
Tuhan.
2 Sam 6:21-22
Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: “Di hadapan TUHAN, yang telah
memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk
menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, –di
hadapan TUHAN aku menari-nari, bahkan aku akan menghinakan diriku lebih
dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama
budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku
mau dihormati.” .B. BAGAIMANA MENYEMBAH TUHAN?
1. Harus menantikan Tuhan.
Maz 130:5-6 Aku
menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan
firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal
mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi. Dengan
jiwa yang rindu dan haus hati kita menantikan Tuhan.
2. Kita harus mempersembahkan korban yaitu hidup kita.
Roma 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang
sejati. Jangan mencari keuntungan pribadi dalam penyembah Tuhan.
1 Taw 29:16. Ya
TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini
untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus adalah dari
tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya.
3. Dalam penyembahan kita tinggal dalam hadirat Tuhan.
Maz 16:8,9,11
Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah
kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku
bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; Engkau
memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita
berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
4. Dalam penyembahan kita menyanyi bagi Tuhan.
Maz 104:33-34
Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, aku hendak bermazmur
bagi Allahku selagi aku ada. Biarlah renunganku manis kedengaran
kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena TUHAN. Dengan menggunakan alat
musik, sebab musik adalah alat yang untuk mengekspresikan hati manusia.
Berdasarkan arah, nyanyian bisa dibagi dua yaitu:
1) Nyanyian yang bersifat verikal berarti suatu komunikasi langsung dengan Tuhan.
2) Nyanyi bersifat horizontal berarti dengan nyanyian kita mengkomunikasikan Tuhan, karyaNya, keagunganNya dengan sesama.
1) Nyanyian yang bersifat verikal berarti suatu komunikasi langsung dengan Tuhan.
2) Nyanyi bersifat horizontal berarti dengan nyanyian kita mengkomunikasikan Tuhan, karyaNya, keagunganNya dengan sesama.
Dalam Efesus 5:18-19 dipakai beberapa istilah antara lain:
a) Mazmur yaitu nyanyian spontan kepada Tuhan bisa berisikan doa atau kesaksian. Hati kita mengungkapkan kata-kata tanpa terikat dengan birama atau melodi tertentu,
b) Kidung puji-pujian yaitu nyanyian yang sudah baku, yang sudah terstruktur digubah dan ditulis seseorang atas pewahyuan Allah,
c) Nyanyian rohani (spiritual song) ini berarti adalah nyanyian dalam Roh yaitu dengan memakai bahasa Roh. Nyanyian ini sepenuhnya dipimpin oleh Roh tanpa perlu kita memikirkan kata-kata ataupun melodi yang harus dinyanyikan.
a) Mazmur yaitu nyanyian spontan kepada Tuhan bisa berisikan doa atau kesaksian. Hati kita mengungkapkan kata-kata tanpa terikat dengan birama atau melodi tertentu,
b) Kidung puji-pujian yaitu nyanyian yang sudah baku, yang sudah terstruktur digubah dan ditulis seseorang atas pewahyuan Allah,
c) Nyanyian rohani (spiritual song) ini berarti adalah nyanyian dalam Roh yaitu dengan memakai bahasa Roh. Nyanyian ini sepenuhnya dipimpin oleh Roh tanpa perlu kita memikirkan kata-kata ataupun melodi yang harus dinyanyikan.
5. Dalam penyembahan kita merendahkan diri dihadapan Tuhan.
Maz 96:9
Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah
di hadapan-Nya, hai segenap bumi! . Kita menyembah Allah yang maha
besar, maha kuasa, karena itu kita merendahkan diri dihadapanNya,
mengakui seluruh keberadaan Allah yang jauh melebihi hidup kita. Dalam
bahasa Ibrani di Perjanjian Lama ada beberapa istilah yang dipakai untuk
menyembah Allah:
a. ‘Shachah’ berarti tersungkur , sujud dengan muka sampai ke tanah
b. ‘Halal’ barati mengungkapkan kebanggaan dan kemasyhuran Tuhan. Bandinhgkan dengan kata haleluya itu terdiri dari “halal” dan “Yahweh”.
c. ‘Yadah’ berarti kita memuji Tuhan dengan menggunakan tangan ataupun dengan menggangkat tangan. Maz 47:2; 143:2; 141:3
d. ‘Barak’ artinya kita berlutut untuk menyatakan sikap penghormata kita kepada Tuhan.Maz 123:2
a. ‘Shachah’ berarti tersungkur , sujud dengan muka sampai ke tanah
b. ‘Halal’ barati mengungkapkan kebanggaan dan kemasyhuran Tuhan. Bandinhgkan dengan kata haleluya itu terdiri dari “halal” dan “Yahweh”.
c. ‘Yadah’ berarti kita memuji Tuhan dengan menggunakan tangan ataupun dengan menggangkat tangan. Maz 47:2; 143:2; 141:3
d. ‘Barak’ artinya kita berlutut untuk menyatakan sikap penghormata kita kepada Tuhan.Maz 123:2
6. Dalam penyembahan kita bergaul erat dengan Tuhan.
Yoh 15:5 Akulah
pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di
dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku
kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Karena Allah adalah Roh, maka yang
kita harus bangun adalah hubungan manusia rohani kita dengan Allah.
Allah banyak kali tidak melihat yang kelihatan tetapi justru yang tidak
kelihatan yang manusia rohani kita, hati kita, roh kita.
Karena itu kita
harus memakai bahasa Roh 1 Kor 14:4a Siapa yang berkata-kata dengan
bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri. Seperti digambarkan dalam Yeh
47:1-5 kita perlu semakin dalam dalamsungai Tuhan agar kita melihat
kehidupan yang sesungguhnya.
7. Dalam penyembahan kita menyenangkan hati Tuhan.
Kol 3:17 Dan
segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan,
lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur
oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Tuhan menginginkan kita agar menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Menyembah Dia dengan benar dan tulus.“Penyembahan
yang sejati bukan tentang lagu yang dinyanyikan atau musik yang
dimainkan, tetapi inti penyembahan adalah saat hati dan jiwa seseorang,
serta semua yang ada dalam dirinya memuja dan berhubungan dengan Roh
Allah“

Tidak ada komentar:
Posting Komentar